MISUH............!!!
Mungkin bagi sebagian orang "budaya" misuh dianggap tabu atau bahkan dianggap tak beretika. Tetapi coba saat kita sedang "triwikrama" (marah-pen), tanpa sadar dan dikomando pun mulut kita akan reflek's tuk me"misuh"kan sumber masalah itu. Memang tidak semua klo emosi lantas reflek tuk misuh ( klo reflek nonjok ada ngak ya?), meskipun itu tersimpan dalam hati.
Budaya Misuh memang sudah semakin booming ( kata2 ngetrendnya) untuk saat ini. Dulu di pilm** luar maupun dalam negri jarang ato bahkan ngak ada di dalamnya "pisuhan", klo pun ada pasti ngak berbunyi atau berbunyi "tiiiiiiiiit'. Hal ini berbeda dg kondisi sekarang ini, dimana "pisuhan2" sering kita jumpai. Di dalam sinetron, dlm pilm indo,pilm luar, atau paling phenomenal di pagelaran wayang yg notabene beraliran "sopan" pun telah disusupi dengan "misuh". Entah itu bermaksud untuk menaikkan ratting perwayangan, ato pun untuk menambah daya tarik dr wayang itu sndri. Sang dalang yang dulu sopan santun kini berubah lebih trocoh, goro2pun kini smakin menarik krna adanya "misuh" trsbt.
Yah, sekarang apa mau dikata, budaya "misuh" sudah merambah kemana-mana. Semua kalangan menggunakan budaya tersebut, dari kalangan anak jalanan sampai anak pesantren, dari pengemis sampai pengerat harta rakyat, dari anak SD sampai dewan yg (katanya) terhormat. Tulisan** di koran, cerpen**, novel, bahkan situs ini pun tak luput dari "misuh" tsbt. Penulispun hanya bisa "misuh"** sendiri ketika memencet keyboard ini. Semoga saja Allah SWT selalu mengampuni dosa** hambanya ini,amin.
n sekali lagi sy hanya bisa berpesan " misuhlah dengan sopan dan sopanlah anda dalam misuh"