Ai Wil Get It If Ai Trai It...
(I Will Get It If I try It)
Kita tidak pernah tahu apa yang akan kita akan alami dalam hidup. Kala kita disuguhi sebuah kotak coklat, apa yang kita rasakan? Senangkah? Atau penuh rasa curiga, jangan-jangan kotak ini berisi racun?
Kesenangan dalam hidup, mungkin itu sebuah pernikahan, kelahiran, lulus ujian, dapat kita analogikan seperti coklat tersebut.
Kesenangan selalu identik dengan manis. Manisnya hidup adalah dambaan dari setiap orang.
Tidak setiap orang mendapatkan sekotak coklat, bahkan ditawari pun tidak. Ada juga yang berusaha mencuri kotak coklat demi menggapai impian untuk mencicipi manisnya. Tetapi, setelah mendapatkan kotak, membuka dan merasakan coklat, tidak sedikit orang yang kemudian membuangnya ke tempat sampah. Ada juga yang hanya tersenyum getir mendapati rasa coklat yang jauh dari apa yang dibayangkan.
Begitulah hidup. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan kita peroleh. Hidup itu hanyalah fragmen-fragmen yang harus kita jalani setiap detiknya. Detik ini kita merasa senang, mungkin detik berikutnya sedih lah yang kita terima. Kita hanya mampu menjalani hidup apa adanya. Being pragmatist, mungkin bisa menjadi solusi dalam menjalani hidup. Orang Jawa bilang, gak usah ngoyo. Apa yang kita alami di masa lalu belum tentu lebih buruk dari apa yang kita hadapi sekarang. Belum tentu juga lebih indah dari yang kita miliki saat ini. Hanya dua yang kita bisa lakukan, sabar di kala susah dan syukur di kala senang. Atau cukup satu saja, senang di kala apa pun, sebuah tingkatan yang sulit untuk dijangkau oleh kita sebagai manusia biasa.
1 komentar:
Cip.......
Posting Komentar